Jual-beli baju.
[Orientasi]
Matahari telah terbit dari ufuk timur mengusir kegelapan malam yang sunyi,
semakin meninggi hingga berada tepat diatas kepala. Vero dengan semangat pagi pergi
ke suatu pusat perbelanjaan untuk membeli pakaian yang ia inginkan.
Setelah
lama berkeliling, akhirnya dia menemukan sebuah toko yang menarik perhatiannya.
Toko Kelaten namanya, toko tersebut menjual banyak pernak pernik perhiasan,
berbagai macam dan model pakaian yang sedang trend di kalangan masyarakat.
Senyumnya pun mengembang saat dia mendapatkan apa yang dia cari.
“Selamat
siang, ada yang bisa dibantu?” sapa ramah sang penjaga toko, bernama Salsa.
[Permintaan]
“Ah, selamat siang, apa baju ini ada yang berwarna cream?” tanya Vero setengah
berharap.
[Pemenuhan] “Ada mbak, apa anda ingin melihatnya?” ucap
Salsa yang dibalas anggukan oleh Vero, dia pun menunggu seraya mendengarkan
musik di kursi yang telah disediakan berharap warna yang akan diambil Salsa
sesuai dengan yang diinginkannya.
Setelah
beberapa menit berlalu, akhirnya Salsa pun membawa barang yang diminta Vero
tadi, senyum Vero pun mengembang melihat betapa sesuainya baju tersebut dengan
pemikirannya.
“Ini
mbak bajunya.” ucap Salsa seraya menyerahkan baju tersebut kepada Vero.
[Penawaran]
“Harganya berapa ya, mbak?” tanya Vero, ragu uang yang dia bawa cukup untuk
membelinya atau tidak. “Rp.100.000,- mbak.” tutur Salsa. “Um, ga bisa kurang
lagi kak?” tanya Vero dengan tatapan berharap. “Ga bisa, mbak. Ini udah murah
banget. Di toko lain ga semurah ini.” balas Salsa yang hanya dibalas dengan
tatapan kecewa dari Vero, “Gimana kalau Rp. 90.000,- mbak?” tawar Vero lagi
berharap Salsa akan memberikan potongan harga.
[Persetujuan]
“Ya sudahlah kak, jadi saya bungkus ya mbak?” ucap Salsa. Vero mengangguk
dengan penuh semangat.
[Pembelian]
Vero pun mengambil selembar uang Rp. 100.000,- dan menyerahkannya kepada Salsa.
Salsa memberikan plastic berisi baju yang di beli oleh Vero tadi, Vero
menerimanya dengan senyuman mengembang.
[Penutup]
“Makasih ya, mbak, silahkan datang kembali lain waktu.” ucap Salsa yang dibalas
senyuman oleh Vero. Dia pun keluar dari toko tersebut dengan semangat paginya
yang tak pernah luntur dan bahkan semakin berkembang karena ia mendapatkan apa
yang ia inginkan.